Tiap kali menunaikan terawih, sering terdengar suara-suara, kadangkala sorak-sorai, di belakang, sudah pasti, geng Bas Sekolah, Sin Chan, Hagemaru, Nobita dan Doraemon dan lain-lain lagi, yang asyik bermain di bahagian belakang.
Teringat zaman kanak-kanak, saya pun begitu jua. Main kejar-kejar, gusti, melempar kopiah ketika terawih dijalankan, setelah imam berada di tahiyyat akhir, kami berlari-lari menuju saf, duduk bersama dengan mereka yang solat, berpura-pura solat.
Tok Siak, melihat gelagat kami dengan mata yang sinis kegeraman, hehe. Tiap kali terawih, tiap kali itulah gelagat kami.
Masjid ketika dulu, merapatkan ukhuwah kami, kanak-kanak sekampung. Hubungan lebih rapat dari rakan sekolah.
Kenangan terawih dan kanak-kanak begitu nostalgia, bagi saya, kanak-kanak yang lahir pada 80an.
Teringat zaman kanak-kanak, saya pun begitu jua. Main kejar-kejar, gusti, melempar kopiah ketika terawih dijalankan, setelah imam berada di tahiyyat akhir, kami berlari-lari menuju saf, duduk bersama dengan mereka yang solat, berpura-pura solat.
Tok Siak, melihat gelagat kami dengan mata yang sinis kegeraman, hehe. Tiap kali terawih, tiap kali itulah gelagat kami.
Masjid ketika dulu, merapatkan ukhuwah kami, kanak-kanak sekampung. Hubungan lebih rapat dari rakan sekolah.
Kenangan terawih dan kanak-kanak begitu nostalgia, bagi saya, kanak-kanak yang lahir pada 80an.
0 Responses
Post a Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)